Setelah ditelurusi, ternyata terdapat kelainan mental
yang mampu mengacaukan persepsi realitas dalam cara yang tak
terbayangkan sementara sering kali membiarkan pikiran Anda tetap tak
tersentuh. Berikut kelainan-kelainan yang akan mengejutkan Anda.
Sindrom Fregoli
Bayangkan
Anda sedang berargumen dengan teman sekamar yang menyebalkan mengenai
uang sewa yang belum dibayar. Untuk melepaskan tekanan, Anda menghubungi
pacar namun saat menelpon Anda mendengar teman sekamar memanggil pacar
Anda ‘sayang’. Saat ke luar kamar, teman sekamar Anda mengejek dari
pekarangan tetangga.
Karena marah,
pergi ke bar setempat untuk minum-minuman dan ternyata dituangkan teman
sekamar Anda itu. Pada 10 menit kemudian, Anda mendapati diri Anda
ditangkap teman sekamar yang menyebalkan itu.
Kondisinya,
sindrom fregoli membuat semua orang yang Anda temui hari itu menjadi
orang yang sama. Kelainan ini muncul dalam tingkat keparahan berbeda.
Terkadang, penderita tak tahu pasti siapa yang mengawasinya namun semua
orang tampak tak asing.
Hal ini
terasa seperti terbangun di satu kota yang dipenuhi teman SMA yang
jarang Anda ajak bicara. Penderita sindrom ini akan menghampiri semua
orang dan menanyakan tempat mereka bertemu pertama kali. Selain itu,
jika sindrom ini dipadukan kelainan lain, hasilnya bisa mengejutkan.
Misalnya,
wanita terdiagnosa menderita schizophrenia dan erotomania, keyakinan
orang mencintai dia padahal sebaliknya. Wanita ini akan yakin, aktor
Leonardo DiCaprio jatuh cinta padanya dan berkomunikasi dengannya secara
telepati dan selalu menyamar untuk menemuinya tiap hari.
Salah identifikasi diri dalam cermin
Anda terbangun di tengah malam dan pergi ke kamar mandi. Saat tak melihat kaca, Anda menemukan bayangan orang lain di dalamnya.
Kondisinya,
penderita kelainan ini mengalami kerusakan bagian otak yang bertugas
memahami cara kerja refleksi. Jadi, saat mereka melihat kaca, otak
mengatakan Anda sedang melihat orang asing melalui jendela. Kelainan ini
kebanyakan muncul pada pasien Alzheimer. Bahkan, penderita ini akan
mencoba berbicara dengan refleksinya.
Agnosia Visual
Saat
pergi ke toko sayur, Anda menyadari ada yang aneh. Semua produk bisa
berteriak dan melawan saat akan dimasukkan keranjang belanja. Parahnya,
saat di kasir, pot tanaman bertanya pada Anda akan membayar tunai atau
tidak.
Kondisinya, Agnosia Visual
disebabkan disfungsi beberapa area pemroses visual otak. Hasilnya, Anda
tak bisa secara benar mengenali barang. Untungnya, kelainan ini hanya
sebatas visual. Penderita tetap memiliki kemampuan mengidentifikasi
benda menggunakan indera lainnya.
Somatoparaphrenia
Saat
sedang menikmati kopi di pagi hari, hidung Anda terasa gatal dan
tiba-tiba ada seseorang menggarukkannya. Kemudian, orang ini meminumkan
kopi yang ada pada Anda. Anda pun mulai bertanya siapa orang ini padahal
Anda tinggal sendiri. Kemudian, Anda menyadari tangan lain yang
melakukan semua ini.
Kondisinya,
penderita ini mengalami kerusakan otak di bagian homunculus atau ‘peta
tubuh’. Otak bagian ini yang mengkatalog semua bagian tubuh dan membuat
Anda tahu letak semua bagian tubuh Anda itu.
Dalam beberapa
kasus, pengalaman memiliki bagian tubuh orang lain ini sangat menekan.
Bahkan, penderita akan mencoba memotong bagian tubuh itu. Pada 1997,
seorang pria menemui dokter bedah Robert Smith memintanya mengamputasi
kaki kirinya.
Anosognosia
Bayangkan
Anda habis kecelakaan dan dirawat di rumah sakit. Anda tahu tidak
apa-apa namun dokter selalu memberi resep. Saat dokter meminta
menggerakkan kaki dan Anda merasa sudah menggerakkannya, dokter malah
mengatakan Anda tak bisa berjalan lagi seumur hidup.
Kondisinya,
kelainan ini merupakan khayalan yang diderita orang lumpuh yang
sebenarnya tidak lumpuh. Menurut hasil studi, lebih dari setengah
penderita Hemiplegia (lumpuh separuh karena stroke) menderita kelainan
ini. Kita tak sedang membahas orang yang sedang dalam penolakan menjadi
lumpuh.
Penderita mengalami
kerusakan Korteks Parietal, area otak yang bertanggung jawab menjaga
kesadaran pada persepsi, gerakan dan sensasi tubuh. Pasien penderita
kelainan ini tak mampu menggerakkan anggota badannya bukan karena tak
bisa melainkan karena tak mau.
Prosopagnosia
Bayangkan
sedang berjalan menuruni tangga rumah dan begitu sampai di bawah Anda
merasa tak yakin dengan siapa saja yang ada di dalam rumah. Semua orang
menjadi orang yang benar-benar asing bagi Anda meski sebenarnya Anda
tiap hari melihatnya, bahkan selama bertahun-tahun.
Kondisinya,
kelainan ini tak mampu mengenali wajah. Terdapat perbedaan tingkatan
kelainan ini. sekitar 2% populasi manusia memiliki kelainan ini dimana
kondisi ini sering disertai spectrum autisme. Kelainan ini seperti saat
Anda bertemu seseorang di sebuah pesta namun saat berjabat tangan
dengannya lagi Anda sulit mengenalinya.
Penderita
kelainan ini mengalaminya tiap bertemu orang. Namun, penderita kelainan
ini memiliki cara tersendiri dalam mengenali orang, yakni dengan
mengingat fitur nyata orang.[Ai]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar